Ketika Manajemen Bisnis Syariah Menjadi Pilihanku

Kamis, 15 Oktober 2009

Dimulai dengan “Bismillah”, cerita ini mengalir. Saya, Anthon Gozali ingin berbagi sedikit mengenai diri saya dan pendapat saya mengenai mata kuliah yang saya pilih semester ini yaitu Manajemen Bisnis Syariah. Sebelum saya masuk dan tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), saya adalah seorang pekerja di bidang Food and Beverages di Jakarta. Posisi saat itu lumayan nyaman sebagai salah satu pimpinan outlet , namun ada kalanya terlintas di hati ingin melanjutkan kuliah kembali karena pendidikan terakhir saya adalah DIII Manajemen Pemasaran dari Akademi Pimpinan Perusahaan, lulusan tahun 2000 (termasuk tua khan... ^_^).

Setelah mencoba meminta izin dengan atasan agar bisa kuliah sambil bekerja, namun karena tuntutan kerja dan kebijakan perusahaan (jobs description) yang tidak memungkinkan untuk saya kuliah sambil bekerja, maka permintaan tersebut ditolak. Karena keinginan hati begitu besar ingin kuliah dan mendapat dukungan dari orang tua, akhirnya dengan sedikit penyesalan (yach gimana dong, jabatan lumayan, gaji alhamdulillah mencukupi banget buat bujangan dan sudah 4 tahun lebih bekerja disana) akhirnya saya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari perusahaan tersebut untuk bisa kembali ke bangku kuliah. Saat itu Maret 2008 belum dimulainya penerimaan mahasiswa baru, jadi pengangguran dech (T_T).

Penantian pun berakhir, diawal agustus 2008 akhirnya saya terdampar dan tercatat sebagai mahasiswa di UNJ. Kenapa saya bilang terdampar? seperti orang yang tersesat aja? Yak karena ada banyak perasaan ketika masuk ke UNJ, senang dan gembira, sedih seperti tertipu juga ada secercah harapan dibalik itu semua. Senang dan gembira bisa lolos seleksi penerimaan mahasiswa baru, gembira masuk UNJ yang katanya salah satu PTN terbaik di negeri ini.


Sedih dan tertipu, adalah perasaan saya setelah menjalani kehidupan dikampus ini, ternyata setelah saya masuk UNJ, baru saya tahu bahwa fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen belum terakreditasi, kuliah sebagai alih program yang aneh dan ngejlimet. Dengan syarat pembukaan suatu mata kuliah (kelas malam) minimal harus 5 orang (padahal jumlah 1 angkatan kami hanya 20 orang dengan beban mata kuliah yang berbeda-beda), menyebabkan saya dan teman teman saya kuliahnya jadi ga tentu, bergabung dengan kelas non reguler/reguler disiang hari, jadi gimana dengan kami yang bekerja? kalo gabung dengan kelas pagi berarti kerja banyak yang terbengkalai, atau memilih kelas malam saja namun jumlah mata kuliah sangat terbatas yang dibuka, nanti kapan kami bisa jadi sarjananya. Seperti makan buah simalakama aja yach ^_^.

Namun ada secercah harapan di balik semua musibah itu (sedih ya sampai dibilang musibah), adanya mata kuliah yang bagi saya seru dan menarik, seperti E-Commerce, ataupun Manajemen Bisnis Syariah atau mata kuliah lain yang cukup menarik minat saya. Kemudian adanya itikad baik dari KaProdi dan KaJur Manajemen untuk memperbaiki system untuk anak alih program kedepannya (ditunggu lho pak realisasinya). Satu semester pun telah dilampaui, bahkan kini semester genap hampir terselesaikan, masih panjang perjalanan untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi.

Sesuai judul diatas, di semester inilah saya mengambil mata kuliah Manajemen Bisnis Syariah. Dan melalui mata kuliah ini pulalah saya diwajibkan untuk membuat paper mengenai alasan saya mengambil mata kuliah ini, sebagai syarat mengikuti ujian akhir semester. Ada beberapa hal yang mendasari saya untuk mengambil mata kuliah Manajemen Bisnis Syariah ini.

Pertama, saat mengisi krs semester ganjil kemarin, saya membaca di panduan daftar mata kuliah ada beberapa mata kuliah pilihan yang cukup menarik yang dapat dipilih setiap semesternya. Salah satunya Manajemen Bisnis Syariah. Menurut saya ini hal yang menarik dan baru bagi saya, masih jarang dan belum tersosialisasi dengan baik dimasyarakat mengenai syariah, ternyata di UNJ diselenggarakan mata kuliah ini, bravo! Gak sabar banget saat itu menunggu untuk dapat mengikuti mata kuliah Manajemen Bisnis Syariah.

Kedua, bagi saya mata kuliah ini masih terbilang baru dan masih jarang ada dikampus-kampus, berarti sebuah keberuntungan buat saya mempelajari suatu pengetahuan baru. Lagi pula didalam perekonomian syariah, saya baru mengenal syariah hanya sebatas perbankan (bank-bank syariah).

Akhirnya, jadilah di semester genap saya ambil mata kuliah Manajemen Bisnis Syariah. Tapi ada sedikit yang mengganjal, mata kuliah ini bergabung untuk semua kelas (regular, non regular dan alih program), jadi terpaksa dech kuliah siang, padahal kan saya anaka malam alias alih program. Ech ada keberuntungan lagi, yang ngajar mata kuliah syariah seorang ibu dosen, masih muda dan cantik lagi (ehm, ibu jangan geer yach).

Ternyata, dalam bisnis syariah banyak sekali macamnya, mulai dari perbankan, asuransi, pegadaian hingga investasi berbasis syariah. Wah, nambah ilmu pengetahuan baru nech. Namun ada masukan dan kritik nih bu, semoga bisa membangun dan lebih baik kedepannya. Sistem pengajaran yang cukup datar, semoga ada trik atau tehnik yang lebih baik agar peserta lebih semangat. jujur dech bu, ruangan panas, kuliah yang lama, materi yang panjang dan jumlah mahasiswa yang banyak menjadikan kuliah kita ga efektif. Malah banyak yang sering ngantuk dan ngobrol sendiri.

Namun diluar semua keterbatasan hal tersebut, ilmu yang diberikan sangat bermanfaat, selain nambah pengetahuan dan wawasan juga menambah ilmu dalam keagamaan. Semoga kedepannya saya bisa mengambil salah satu aplikasi syariah dalam kehidupan saya, entah itu investasi, asuransi atau tabungan syariah. Demikianlah pendapat saya mengenai alasan saya mengambil mata kuliah Manajemen Bisnis Syariah, semoga ada manfaatnya (pasti ada buat penulis sendiri tentunya). Terima kasih