|||||THANKS ATAS KUNJUNGANNYA |||||||JANGAN PERNAH BOSAN KUNJUNGI BLOG KAMI|||||DAPATKAN INFO TENTANG ALUMNI ANAK PENJUALAN DAN DUNIA BISNIS||||||SEMOGA BERMANFAAT BAGI PENGUNJUNG SETIA BLOG KAMI|||||JANGAN LUPA DUKUNG TERUS BLOG KAMI|||||

50 Puluh Lebih Siswa SMKN 1 Tarakan Kesurupan Massal

Jumat, 19 Februari 2010

Tarakan. Puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Satu (SMKN 1) Tarakan mengalami kesurupan massal Jumat (19/02/10) pagi. Setidaknya 3 kali peristiwa kesurupan telah terjadi di sekolah tersebut dalam seminggu terakhir. Namun, kesurupan massal hingga puluhan siswa baru terjadi pada Jumat (19/02/10) pagi.

Suasana SMKN 1 Tarakan yang sebelumnya tenang tiba-tiba berubah panik. Itu setelah sekitar 50 lebih siswanya mengalami kesurupan massal dengan berteriak-teriak histeris. Kesurupan pertama kali menimpa salah satu siswa kelas 3 Pariwista, serontak menyembar ke kelas sebelah berurutan peristiwa kesurupan langsung merembet ke siswa lain. Bahkan, saat berusaha disadarkan siswa yang kesurupan terus meronta-ronta.

Agar peristiwa kesurupan tidak makin menyebar, pihak sekolah pun memulangkan lebih cepat siswanya. Selain mendatangkan Ustad untuk mengobati siswa yang kesurupan. Peristiwa seperti ini bukan kali pertama menimpa SMKN 1 Tarakan. Pada Jumat (19/02/10) lalu sekitar 6 siswa mengalami kesurupan. Setikdanya 16 siswa juga mengalami kesurupan massal pada Kamis (19/02/10). Dan pada Jumat (19/02/10) ini korban kesurupan makin bertambah banyak dengan jumlah puluhan siswa.

Konon, kesurupan massal ini terjadi setelah kerja bakti kebersihan Pada Hari Jumat (12/02/10) yang sempat menebang sebuah pohon besar di belakang sekolah. Sehingga disinyalir penunggu wilayah itu marah. Akibat peristiwa kesurupan massal yang menimpa puluhan siswanya, SMKN 1 Tarakan berencana meliburkan kegiatan belajar mengajar hingga hari Sabtu (20/02/10). Karena pihak sekolah berencana mengadakan rapat terbatas serta mengundang Ustad maupun Rohaniawan untuk minta bantuan dan pencerahan. (Penjualan News Team)

Lulus 100% SMKn 1 Tarakan Angkatan 2008

Selasa, 16 Februari 2010



Narsis Banget Anak Penjualan..Terutama Admin Blog ini..heheheh



Suasana Kelulusan Anak SMKN 1 Tarakan Angkatan 2008



Gimana teman2 smuanya keren kan..Nch Asli Lulus 100% Loh.....


Laptop Rakitan Anak SMK Siap Diadu

Kamis, 11 Februari 2010

Andrian Fauzi - detikBandung

Siswa SMK N 4 Bandung
Bandung - Advan SMK adalah merek yang dipakai untuk laptop hasil rakitan siswa SMK Negeri 4 Bandung. Walaupun hasil rakitan dari siswa-siswi SMK, laptop ini berani diadu dengan hasil pabrikan.

"Kita pernah tes. Dari 15 unit laptop yang kita rakit, kita panteng 10 jam masih kuat. Hanya satu unit saja yang nge-hang. Itupun karena ada komponen yang kurang kuat dipasangnya," tutur Kepala Sekolah SMK N 4 Bandung, Endang Rukman saat disambangi detikbandung di ruang kerjanya, Jumat (21/1/2010).


Dijelaskan Endang, laptop tersebut adalah hasil dari program yang digelar oleh Direktorat Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) dengan Advance. Dari ribuan SMK yang ada di Indonesia, hanya 32 SMK yang dilibatkan dalam program ini. Di Jabar, SMKN 4 salah satu SMK yang terpilih.

"Ini program Direktorat. Kita, sekolah berusaha untuk sebaik-baiknya melaksanakan program ini. Karena dana yang diterima juga cukup besar yakni Rp 400 juta," terangnya.

Dana sebanyak itu, kata Endang dipergunakan untuk membeli komponen laptop yang kemudian akan dipergunakan untuk latihan merakit laptop di laboratorium komputer milik sekolah yang beralamat di Jalan Kliningan ini.

"Dana itu kita belikan komponen ke Advance. Lalu komponen itu kita pakai siswa untuk praktek merakit. Hasil rakitanya kita jual," ungkapnya.

Disinggung mengenai kualitas rakitan siswa tersebut, Endang menegaskan bahwa kualitas produk miliknya dengan yang ada di pasaran sama. Karena sebelum di
pasarkan, laptop hasil rakitan tersebut dites dan harus melalui uji kelayakan terlebih dahulu.

"Kita ada tim quality control yang mendapatkan kepercayaan dari Advance. Jadi berani diadu dengan yang ada di pasaran," katanya.(afz/tya)

Siswa Kelas 2 Jadi Peserta UN

Tya Eka Yulianti - detikBandung
ilustrasi
Bandung - Tidak hanya siswa kelas 3, siswa kelas 2 jurusan pemasaran di SMKN 1 Bandung juga mengikuti ujian nasional (UN). Diikutsertakannya siswa kelas 2 jurusan pemasaran karena di kelas tiganya nanti, mereka dituntut berkonsentrasi untuk praktek kewirausahaan.

Demikian disampaikan Kepala Sekolah SMKN 1 Bandung Komala. Menurutnya program ini dimulai sejak 4-5 tahun lalu ketika pihaknya mengajukan proposal ke pusat dan meminta siswa kelas 2 jurusan pemasaran ikut UN.


"Karena siswa jurusan pemasaran, di kelas 3 harus membuat praktek kewirausahaan dan akan sulit jika mereka harus berkonsentrasi pada UN," ujarnya saat ditemui dalam istighosah di SMKN 1 Bandung Jalan Wastukencana, Sabtu (30/1/2010).

Bedanya, jika siswa kelas 2 lulus dalam UN, mereka tidak langsung lulus atau berhenti sekolah, melainkan tetap sekolah tapi tidak perlu lagi mengikuti UN di kelas tiganya nanti. "Kalau dia tidak lulus, dia masih punya satu kesempatan pada saat menginjak di kelas 3," tuturnya.

Dituturkan Komala sebetulnya tidak ada pengurangan atau penambahan mata pelajaran pada siswa kelas dua jurusan pemasaran. Hanya saja mata pelajaran yang di UN kan dipadatkan di dua tahun pertama dan tahun ketiga lebih fokus pada kewirausahaan.

"Seperti misalnya mata pelajaran matematika, selama 50 jam diberikan di dua tahun pertama, di tahun ketiga tidak dapat. Mata pelajaran yang tidak di UN kan bisa dibagi dua, jadi masalah formasi mata pelajaran saja yang berbeda," jelasnya.

Menurut Komala terlihat perbedaan yang jelas antara siswa kelas 2 dan siswa kelas 3 yang mengiktui UN. Dimana siswa kelas 2 bisa melaksanakan UN lebih santai dibandingkan kelas 3.

"Siswa kelas 2 cenderung lebih santai karena mereka masih punya kesempatan di kelas 3 nanti, namun biasanya tetap pada lulus semua," paparnya.

Jumlah siswa yang ikut UN tahun ini di SMKN 1 Bandung untuk kelas 3, 443 orang dan kelas 2, 102 orang. Untuk kelas 3 yang mengikuti ujian dari jurusan akutansi, administrasi perkantoran, dan usaha perjalanan wisata.
(ema/ema)

SMKN 1 Nunukan Jadi SMK RSBI

Satu dari Lima SMK Se-Indonesia

NUNUKAN - SMKN 1 Nunukan harus berbangga dan dituntut segera memenuhi beberapa kewajiban, karena ditunjuk menjadi SMK Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) kawasan perbatasan tahun 2009.

SMKN 1 Nunukan merupakan salahsatu di antara 5 SMK se-Indonesia yang dipercaya oleh Bidang Pembinaan SMK Dikenjur Depdiknas sebagai SMK RSBI. Dan sebagai konsekuensi dukungan, Bidang pembinaan SMK Dikmenjur Depdiknas memberikan bantuan sebesar Rp 5 miliar yang digelontorkan secara dua tahap.

“Tahapan pertama telah dikucurkan sebesar Rp 2,5 miliar untuk melaksanakan berbagai kegiatan, untuk mencapai tujuan yang diinginkan,” jelas Kepsek SMKN 1 Nunukan Drs Ahmad, melalui Ketua Panitia M Gafur.

Dikatakan, saat ini sedang dibangun 16 ruang belajar dan 12 kegiatan yang telah direncanakan pelaksanaannya. Pemkab Nunukan juga telah menghibahkan tanah untuk SMK dan rencananya akan mengikutkan 20 guru SMK dan 20 guru SMA dalam pelatihan bahasa Inggris dan aplikasi pembelajaran berbasis ICT di UNM Malang pada 2010 mendatang.

“Ini semua merupakan bukti keseriusan pemerintah pusat dan Pemkab Nunukan, untuk mengembangkan pendidikan di Nunukan sebagai wilayah perbatasan, khususnya pendidikan kejuruan,” tambahnya.

Salahsatu syarat sebagai sekolah RSBI yakni, peningkatan SDM dengan pelaksanaan diklat pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMKN 1 Nunukan yang dilaksanakan sejak 4-6 Desember mendatang, di Aula SMKN 1 Nunukan.

Dengan jumlah peserta diklat 50 orang yang terdiri dari unsur guru SMKN 1 Nunukan sebanyak 43 orang, 4 orang unsur DU/DI, satu orang unsur Dewan Pendidikan dan dua orang unsur Komite Sekolah. “Diklat ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dari berbagai unsur, tentang pengembangan KTSP di SMKN 1 Nunukan dan meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dan mengimplementasikan KTSP, beserta perangkat pendukungnya dalam pembelajaran model SMK RSBI,” terangnya.


Kepala Diknas Nunukan Walidjo menuturkan, KTSP merupakan bagian tak terpisahkan dari standar isi dan standar kompetensi kelulusan, sebenarnya memberikan ruang gerak bagi sekolah untuk memformulasikan kurikulum yang terbaik dan sesuai dengan sekolah masing-masing. “Pemberlakukan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, tak ada intervensi dari Diknas atau Depdiknas. Penyusunan KTSP selain melibatkan guru dan karyawan, juga komite sekolah,” imbuhnya.

Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP, maka akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, Wabup Nunukan Kasmir Foret mengatakan, KTSP harus mampu mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. Kemudian mampu mendorong para guru dan kepsek dan pihak manajemen sekolah, untuk meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan.

“KTSP juga sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa,” ujarnya, saat membuka diklat tersebut.

Diharapkan, melalui diklat penyusunan KTSP ini, kualitas SDM tenaga pendidik dapat meningkat dan ke depannya mampu mendorong tercapainya kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Nunukan.(dew)


SMKN Samarinda Produksi Laptop Sendiri

SAMARINDA, KOMPAS.com — Pihak DPRD Kalimantan Timur menyatakan salut atas kemampuan pelajar SMKN (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri) 7 Samarinda yang mampu memproduksi (merakit) laptop secara massal, serta mengharapkan agar keahlian mereka terus dikembangkan.

“Kami bangga atas prestasi ini. Tidak semua sekolah kejuruan bahkan sekolah yang sama di daerah lain memiliki kemampuan seperti itu. Jadi, kami berharap agar SMKN 7 mendapat dukungan semua pihak sehingga keahlian mereka dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan,” kata anggota DPRD Kaltim, Entjik Widyani, di Samarinda, Sabtu (4/7).

Kemampuan itu, katanya, menambah bukti bahwa mutu pendidikan di Kaltim tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia.

“Namun, sebaiknya kita tidak merasa berpuas diri, semua pihak harus mendukung penuh agar kemampuan dan keterampilan SMKN 7 ini terus ditingkatkan dan dikembangkan sehingga nanti bukan hanya sekadar memproduksi laptop, melainkan juga berbagai alat elektronik lainnya,” imbuh dia.

Pihak DPRD Kaltim berjanji akan mendukung penuh berbagai program untuk meningkatkan mutu pendidikan, termasuk kepada SMKN 7 tersebut.



“Secara umum, DPRD Kaltim sudah sepakat melaksanakan UU tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni mengalokasikan 20 persen dari total APBD untuk sektor pendidikan,” kata dia.

DPRD Kaltim juga mendukung penuh program Kaltim yang melaksanakan Wajib Belajar (Wajar) 12 Tahun atau di atas program nasional, yakni Wajar Sembilan Tahun.

Mengenai kemampuan SMKN 7 itu, ia menilai harus dimanfaatkan pihak-pihak terkait, misalnya program untuk memberikan laptop gratis yang tahap awal hanya kepada 20 persen dari total guru di Kaltim mencapai 58.829 orang.

Pengajuan dana untuk bantuan laptop cuma-cuma kepada sejumlah guru di Kaltim itu telah masuk dalam APBD Perubahan 2009 Kaltim.

“Kita baru mendapat informasi bahwa baru Pemkot Kota Samarinda yang telah mengajukan permintaan 2.000 laptop buatan SMKN 7 untuk mendukung program pembagian laptop gratis itu,” katanya.

Ia mengharapkan agar daerah lain juga mengikuti hal yang sama, tujuannya untuk memberdayakan kemampuan SMKN 7 dalam memproduksi laptop secara massal itu.

“Selain itu, harga alat elektronik produksi SMKN 7 ini jelas lebih murah, tetapi kualitas cukup bagus sehingga bisa menekan dana APBD dalam menjalankan program pembagian laptop gratis ini,” katanya.

Hanya beberapa jam
Kepala SMKN 7 Samarinda Edih Rahmanuddin mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapat kewenangan untuk memproduksi laptop secara massal.

SMKN 7 memiliki tiga jurusan kompetensi, yakni multimedia, rekayasa peranti lunak, serta teknik komputer dan jaringan.

Jumlah semua siswa SMK saat ini ada 803 anak, 45 persen di antaranya sanggup merakit laptop.

“Jadi, atas kemampuan para siswa itu, maka kami tidak khawatir apabila ada permintaan secara massal karena satu siswa mampu merakit laptop hanya beberapa jam,” ujar Edih.


 
FaceBlog © Copyright 2009 SMKN 1 PENJUALAN TARAKAN COMMUNITY | Blogger XML Coded And Designed by Edo Pranata